Minggu, 29 Juli 2012

Mengungkap rahasia dibalik “Marhaban Ya Ramadhan”



Akhir-akhir ini, istilah “Marhaban Ya Ramadhan” kembali popular seiring hadirnya bulan suci Ramadhan. Kita dapat mudah menemukan istilah tersebut pada poster, spanduk di sepanjang jalan, di setiap gang, di tempat-tempat umum, bahkan kita sendiri yang menyampaikan istilah tersebut.
Marhaban Ya Ramadhan, istilah ini berarti “Selamat datang ya bulan suci Ramadhan”. Awal penggunaan istilah ini dimulai dari negeri arab. Bagi orang-orang arab, menyambut tamu dengan mengucapkan selamat datang adalah sebuah tradisi. Namun, mereka menggunakan istilah “Ahlan Wa Sahlan” yang juga berarti “Selamat datang”.
Nah, mengapa untuk menyambut bulan suci ramadhan orang-orang arab tersebut menggunakan istilah “Marhaban” bukan “Ahlan Wa Sahlan”? Hal ini menjadi sebuah pertanyaan? Ternyata setelah diteliti oleh ahli bahasa, marhaban memiliki makna yang sangat kuat. Kata marhaban hanya digunakan untuk menyambut sesuatu yang sangat istimewa. Ya, contohnya bulan suci ramadhan, bulan umat islam.
 Rasulullah pernah bersabda,
“Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan bulan umatku.”
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti-nanti oleh seluruh umat islam di dunia. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, dimana pahala segala amal baik perbuatan manusia dilipat gandakan oleh Allah Swt. Jadi, tidak salah jika orang-orang arab saat itu dan kita umat islam saat ini menggunakan kata “Marhaban” dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Namun ingat saudaraku, “Marhaban Ya Ramadhan” bukan hanya istilah yang dapat disampaikan begitu saja. Marhaban Ya Ramadhan, juga harus diiringi dengan sikap dan tingkah laku yang baik. Ramadhan adalah bulan mulia. Tentu menyambutnya juga harus dengan cara yang istimewa. Mari kita bersama-sama bersihkan hati, sucikan diri, sambut bulan suci, raih ridha ilahi.
Salam Aishiteru!
Hamdi Alfansuri, FAM796s Pekanbaru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar