Akhir-akhir
ini, istilah “Marhaban Ya Ramadhan”
kembali popular seiring hadirnya bulan suci Ramadhan. Kita dapat mudah
menemukan istilah tersebut pada poster, spanduk di sepanjang jalan, di setiap
gang, di tempat-tempat umum, bahkan kita sendiri yang menyampaikan istilah
tersebut.
Marhaban
Ya Ramadhan, istilah ini berarti “Selamat
datang ya bulan suci Ramadhan”. Awal penggunaan istilah ini dimulai dari
negeri arab. Bagi orang-orang arab, menyambut tamu dengan mengucapkan selamat datang
adalah sebuah tradisi. Namun, mereka menggunakan istilah “Ahlan Wa Sahlan” yang juga berarti “Selamat datang”.
Nah,
mengapa untuk menyambut bulan suci ramadhan orang-orang arab tersebut
menggunakan istilah “Marhaban” bukan
“Ahlan Wa Sahlan”? Hal ini menjadi
sebuah pertanyaan? Ternyata setelah diteliti oleh ahli bahasa, marhaban
memiliki makna yang sangat kuat. Kata marhaban hanya digunakan untuk menyambut
sesuatu yang sangat istimewa. Ya, contohnya bulan suci ramadhan, bulan umat
islam.
Rasulullah pernah bersabda,
“Rajab adalah bulannya
Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan bulan umatku.”
Bulan
Ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti-nanti oleh seluruh umat islam di
dunia. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, dimana pahala segala amal baik
perbuatan manusia dilipat gandakan oleh Allah Swt. Jadi, tidak salah jika
orang-orang arab saat itu dan kita umat islam saat ini menggunakan kata “Marhaban” dalam menyambut datangnya
bulan Ramadhan.
Namun ingat saudaraku,
“Marhaban Ya Ramadhan” bukan hanya
istilah yang dapat disampaikan begitu saja. Marhaban Ya Ramadhan, juga harus
diiringi dengan sikap dan tingkah laku yang baik. Ramadhan adalah bulan mulia.
Tentu menyambutnya juga harus dengan cara yang istimewa. Mari kita bersama-sama
bersihkan hati, sucikan diri, sambut bulan suci, raih ridha ilahi.
Salam Aishiteru!
Hamdi Alfansuri, FAM796s Pekanbaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar